Rabu, 05 Februari 2020



Apakah sukses harus kuliah?
Ini saya buat untuk kalian yang ingin sukses namun tidak punya biaya yang cukup untuk kuliah....
Eitss....jangan khawatir karena ada lho...yang sukses tanpa kuliah...
Namun kita harus gigih belajar dimanapu dan kapanpun

Berikut ini adalah kisah orang-orang sukses tanpa kuliah.
Kisah orang sukses di Indonesia selalu menarik buat diulas. Selain bisa memberikan inspirasi, cerita tentang mereka bisa memberikan pelajaran hidup yang berarti gimana caranya kita bisa menjadi orang sukses.
Kalau mau ditelusuri dari setiap daerah, ada banyak anak bangsa meraih kesuksesan. Entah itu di bidang akademik dengan nilai cemerlang, atau di bidang lainnya yang membuatnya ia kaya raya. Cara buat menjadi orang yang berhasil juga ditempuh dengan berbagai jalan
Menjadi orang sukses itu bisa diraih oleh siapa saja. Gak cuma anak keturunan konglomerat, atau mereka yang berpendidikan tinggi sampai ke luar negeri, tapi bagi yang gak mengenyam pendidikan pun juga bisa menjadi orang yang terpandang. Berikut ini kita beri contoh lima tokoh nasional, yang berhasil menjadi orang yang berhasil di segala bidang, meski gak mengantongi gelar sarjana.

1. Susi Pudjiastuti

Semua orang pasti sudah tahu sama sosok Susi Pudjiastuti. Menteri Kelautan dan Perikanan kabinet Jokowi ini terkenal banget sama gaya nyentriknya, entah itu dari busana maupun dari tingkah lakunya.
Meski nyentrik dan nyeleneh, kerja Susi selalu dapat sorotan positif dari publik. Ia berhasil meningkatkan potensi bawah laut Indonesia salah satunya dengan mencegah terjadinya penangkapan liar.
Untuk mencapai hal-hal itu, tindakan-tindakan berani ia lakukan, salah satunya adalah dengan menenggelamkan kapal-kapal asing yang kedapatan menangkap ikan di wilayah NKRI.
Sebelum menjadi menteri, Susi merupakan orang sukses yang memiliki banyak usaha. Sejak tahun 1983, ia mulai merintis usaha pengepul ikan hanya dengan modal Rp 750 ribu di kampung halamannya Pangandaran.
Lama-lama usaha tersebut sukses hingga berhasil mendirikan pabrik pengolahan hasil laut di tahun 1996. Belum puas dengan usaha perikanannya, Susi memutuskan untuk mendirikan maskapai penerbangan Susi Air,  yang tadinya hanya digunakan untuk mengangkut ikan, tapi kemudian menjadi maskapai komersial.
Nah, kamu juga pasti sudah tahu dong kalau Menteri Susi ini pendidikannya gak tinggi-tinggi banget. Jangankan gelar sarjana, ijazah SMA saja sebelum dilantik menjadi menteri beliau gak punya.

2. Bob Sadino

Sosok pekerja keras yang sudah melegenda di menjadi headline di media massa ini gak ada salahnya kembali diulas kisah suksesnya. Bob Sadino udah tiada, tapi perjalanan hidupnya bisa terus menginspirasi banyak orang.
Dulu ia memang pernah hidup bergelimang harta berkat harta warisan, tapi kemudian jatuh bangkrut hingga gak punya apa-apa. Di saat masa-masa sulit itu, berbagai pekerjaan terpaksa ia lakoni demi menghidupi keluarga, mulai dari sopir, kuli bangunan, hingga berjualan telur.
Ketekunan dan kerja kerasnya itu membawanya kepada keberhasilan, dengan mendirikan sebuah swalayan Kem Chicks, 49 tahun yang lalu. Kem Group semakin maju dengan berbagai unit usaha seperti Kem Farm dan Kem Food.
Dulu, Bob Sadino ternyata gak menamatkan pendidikan sarjananya lho. Bahkan ia seringkali memberikan wejangan buat menjadi orang sukses gak harus memiliki gelar sarjana.

3. Dahlan Iskan

Orang sukses yang gak punya gelar sarjana adalah Dahlan Iskan. Pria kelahiran tahun 1951 ini dulunya cuma lulusan Madrasah. Sempat mengambil kuliah di Kalimantan, tapi terpaksa drop out. Hingga akhirnya ia memilih buat menekuni kariernya di bidang jurnalistik.
Karier pertama Dahlan Iskan sebagai reporter di surat kabar di Samarinda pada tahun 1970-an. Setelah itu, ia pindah ke Surabaya dan menjadi wartawan majalah Tempo. Karena kepiawaiannya dalam mengolah berita, ia pun dipercaya buat memimpin media Jawa Pos di Surabaya hingga menempati posisi CEO.
Karier tertingginya adalah menjadi Direktur PLN, dan juga Menteri BUMN di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

4. Eka Tjipta Widjaja

Eka Tjipta Widjaja adalah orang nomor satu di Sinarmas. Pada Januari 2019 lalu, ia telah meninggal dunia, tapi kisahnya masih bisa kita jadikan inspirasi. Dalam perjalanan kariernya, buat menjadi orang tersukses dan kaya raya, Eka Tjipta membutuhkan banyak perjuangan.
Pendidikan formalnya saja cuma sebatas sampai lulusan SD. Untuk memenuhi kebutuhannya ia rela melakukan pekerjaan serabutan, mulai dari dagang keliling, sampai kontraktor pembuat kuburan
Sampai akhirnya mendirikan Sinarmas pada tahun 1938. Bisnis Sinarmas pun terus mengalami peningkatan sejak didirikan, mulai dari bisnis properti sampai perkebunan sawit.

5. Adam Malik

Sekarang kita sedikit mengingat sejarah tentang salah satu orang yang berhasil menduduki sejumlah jabatan penting di Indonesia, Adam Malik. Dikutip dari Tirto Adam Malik merupakan tokoh nasional yang berpendidikan rendah. Dia gak punya gelar sarjana, hanya sebatas lulusan sekolah dasar.
Tapi kontribusinya dalam pendirian Republik Indonesia sangat besar. Pada tahun 1930-an ia mendirikan kantor berita Antara sebagai sarana penyebaran informasi ke masyarakat.
Kemudian saat awal-awal masa Orde Baru, ia menjabat di beberapa posisi penting mulai dari Wakil Predana Menteri, Menteri luar Negeri, hingga duduk di kursi parlemen.
Itu tadi lima kisah inspiratif orang sukses di Indonesia yang gak punya gelar sarjana sama sekali. Semoga saja bisa menginspirasi buat kamu, karena sukses adalah hak semua orang. Setiap orang bisa sukses dengan caranya masing-masing tanpa harus mengikuti jalan orang lain.

Nah cukup sekian dari saya nih...semoga bermanfaat yah....
Wassalamualaikum...



Bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian.
   Assalamualaikum sobat semua.
   Semua akan berhasil jika kita mempersiapkannya dengan optimis,antusias,dan rajin...
Se berat apapun urusan kita akan lebih mudah jika kita mengawalinya dengan sabar dan giat berlatih sehingga bisa melewatinya dengan mulus.
   Disini saya akan memberi tahu anda mengenai cara sukses berhasil dengan rajin berlatih.
Dengan rajin berlatih anda dapat mencapai tujuan anda, misalkan anda sedang akan mengikuti perlombaan. Maka anda harus melakukan beberapa hal sebagai berikut :
1.Berdoalah kepada alloh, minta agar segala urusanmu dimudahkan dan dilancarkan.
2.Berusahalah dengan semaksimal mungkin, doa tanpa usaha itu sama saja kita melakukan hal yang sia sia oleh karena itu doa yang baik harus dibarengi usaha yang mumpuni.
3.berlatihlah dengan rajin dan konsisten, dengan konsisten hal apa saja akan terlatih dengan baik.
4.sabar dan lakukan segala hal positif, tingkah lakumu mempengaruhi kehidupanmu jika kamu ingin mendapat yang baik maka kamu juga harus melakukan hal yang baik.

Ya! Begitu saja mungkin dari saya, terimakasih...
Jangan lupa komen ya!!!
Wassalamualaikum.

Rabu, 29 Januari 2020

Cara Sukses Menemukan Produk Berkualitas.

     Hi! teman, apa kabar? baik kah
  Nama saya sandi muhammad sulton fauzi, boleh dipanggil sandi atau sulton juga tidak apa-apa.
saya lahir pada 23 oktober 2003.
ok, langsung saja ke pembahasan mengenai apa itu produk berkualitas?

  Dalam bisnisproduk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam marketing, produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan.[1] Dalam tingkat pengecer, produk sering disebut sebagai merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli dalam bentuk barang mentah dan dijual sebagai barang jadi. Produk yang berupa barang mentah seperti metal atau hasil pertanian sering pula disebut sebagai komoditas. (Wikipedia).
  Sedangkan kualitas adalah Kualitas atau mutu adalah tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat sesuatu [1]. Istilah ini banyak digunakan dalam dalam bisnisrekayasa, dan manufaktur dalam kaitannya dengan teknik dan konsep untuk memperbaiki kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, seperti Six SigmaTQMKaizen, dll. (Wikipedia).
  

7 Cara Sukses Menemukan Produk Berkualitas

Hal dasar yang harus kamu pelajari saat kamu akan memulai bisnis adalah bagaimana cara menemukan produk berkualitas. Karena, jika produk yang akan kita tawarkan kepada calon konsumen penuh manfaat dan berkualitas, mereka tidak akan sungkan untuk menukarkan uang mereka dengan produk yang kita miliki semahal apa pun itu.
Secara tidak langsung kita dari sini telah belajar memulai langkah bisnis yang anti sepi peminat.
Analoginya, ketika suatu saat kamu menjadi seorang pembeli, maka produk yang kamu inginkan pasti produk yang berkualitas penuh manfaat. Begitu pun dengan orang lain, mereka juga sama menginginkan produk berkualitas saat mereka membeli suatu produk.
Nah dari sini kita dapat menyimpulkan, bahwa seorang pembeli ingin membeli produk berkualitas dibanding produk abal-abal. Sehingga seorang penjual akan berusaha bagaimana caranya agar menemukan produk berkualitas untuk ia jual kepada para calon pembeli.
Sudah tahu bagaimana cara menemukan produk berkualitas? Jika belum, simak artikel ini hingga tuntas.
Insyaa allah bermanfaat.
Berikut tips dan cara menemukan produk berkualitas.

Tentukan Niche Market & Target Pasar.

Hasil gambar untuk niche market dan target pasar

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan niche market dan target pasar. Produk fashion kah, produk kesehatan kah, produk skincare kah, dan niche market lainnya yang masih banyak lagi.
Bisa kamu eksplore sendiri ok!
Kita ambil contoh biar langsung faham dan praktis.
Contoh nichenya produk skincare, katakanlah pelangsing. Kemudian target pasarnya siapa? Tentu target pasarnya semua orang yang menginginkan tubuhnya menjadi langsing.
Banyak bukan, orang-orang yang menginginkan tubuhnya langsing? Sehingga target pasarnya pun sudah jelas ada, bahkan permintaan konsumen bisa dikatakan tinggi untuk contoh produk yang satu ini.
Masih banyak lagi produk-produk yang target pasarnya sudah jelas ada.
Silakan kamu riset sebaik-baiknya seperti contoh diatas.
Ingat! Jangan salah melangkah ya. Artinya kamu harus mengerjakan risetnya secara berurutan.

Pahami Masalah & Solusi Target Pasar.

Hasil gambar untuk problem solving

Setelah target pasar sudah kamu dapatkan, selanjutnya kamu harus temukan apa saja sih masalah-masalah yang dimiliki setiap orang di target pasar yang sudah kamu dapatkan di langkah pertama tadi.
Tugasnya, kaji permasalahan-permasalahan setiap orang di target pasar yang sudah kamu dapatkan.
Kita langsung memahami secara praktis dengan menyimak contoh berikut ini.
Contohnya kita gunakan produk yang telah kita gunakan ditahap pertama tadi.
Berikut contoh-contoh permasalahannya:
  1. “Sudah 1 bulan aku melakukan program diet, tapi hingga sekarang masih belum terlihat langsing juga.”
  2. “Cita-cita putriku menjadi model bertubuh langsing yang indah gak kesampaian karena badannya gemuk.”
  3. “Istriku itu impiannya bertubuh langsing tapi hobynya ngemil.”
  4. “Impian ku itu bertubuh langsing, tapi kenyataannya mudah gemuk sulit kurus.”
  5. “Saya mau melangsingkan badan dengan program diet, tapi takut sakit lambung.”
  6. “Kepercayaan diri dia menurun setelah berat badannya bertambah gemuk.”
Perhatikan daftar beberapa contoh permasalahan diatas.
Permasalahan yang harus kamu temukan adalah permasalahan yang memang mereka alami. Artinya bukan permasalahan yang diada-adakan oleh kamu.
Tujuan dari memahami permasalahan yang rata-rata terjadi pada setiap orang di target pasar kamu adalah untuk memudahkan kamu mencari solusi dalam bentuk produk yang akan kamu tawarkan kepada mereka.
Permasalahan yang dimana mereka anggap suatu penghambat besar dalam keberlangsungan impian hidup mereka yang indah. Dan mereka butuh solusi tepat dari siapa pun yang memiliki solusi permasalahannya.
Dan kamu dari situ bisa masuk menjadi seseorang yang memiliki solusi tepat yang mereka inginkan.
Paham sampai sini kenapa kamu harus memahami permasalahan utama yang ada di target pasar kamu?
Selanjutnya siapkan solusi tepat nya ya.
Setelah permasalahan target pasar telah kamu kumpulkan, selanjutnya kamu siapkan solusi tepat melalui produk berkualitas yang kamu miliki.
Dan pastinya, mereka tidak sungkan untuk menukarkan uang dengan produk kamu yang menjadi solusi sebesar apa pun demi permasalahan mereka selesai.
Nah, sehingga dari sini seolah-olah kamu menjual solusi untuk permasalahan yang rata-rata setiap orang dari target pasar mengalaminya.
Ketika kamu sudah menemukan produk berkualitas yang bisa mengatasi semua permasalahan besar dari semua orang target pasar kamu, artinya kamu sudah mulai membangun bisnis produk anti sepi peminat.
Jadinya, kamu harus melakukan langkah ini agar bisnis produkmu laku keras.

Pastikan Trend Marketnya Stabil.

Hasil gambar untuk tren market

Langkah selanjutnya dari tips dan cara menemukan produk berkualitas adalah dengan cara memastikan bahwa trend marketnya stabil, tidak musiman dan jangka panjang.
Kenapa langkah ketiga ini saya sampaikan?
Pentingkah?
Langkah ini saya sampaikan untuk kamu yang menginginkan bisnis produk nya bukan hanya untuk bisnis jangka pendek yang bersifat sementara.
Karena ketika trend marketnya stabil/tidak musiman dan bersifat jangka panjang, maka bisnis produknya anti mati gaya, artinya tidak akan terputus oleh musim atau waktu-waktu tertentu.
Dan ini merupakan saran terbaik dari para mentoring bisnis di Sintesa ketika kami mendapatkan tugas riset produk.
Kami diajarkan untuk belajar berbisnis yang jangka panjang dengan trend market yang stabil dan tidak musiman.
Bisnis produk yang trend marketnya stabil maka akan terus hidup tanpa terputus suatu waktu atau suatu musim.
Contoh produk musiman: jas hujan, contoh produk trend-trend an (jangka pendek): es kepal milo, yang sempat booming di pertengahan tahun 2018 dan beberapa bulan kemudian produk inovasi tersebut sudah tidak booming lagi.
Nanti di bagian akhir ada sub judul pembahasan beberapa kriteria produk yang para mentor bisnis di Sintesa sangat menyarankannya untuk dihindari.
Produk berkualitas anti mati gaya itu, produk yang tidak bersifat musiman.
Carilah produk yang anti mati gaya.

Produknya Recurring atau One Time?

Hasil gambar untuk produk recurring

Poin yang ke empat dari cara menemukan produk berkualitas adalah produk yang dicari bersifat pemakaian satu kali atau berkali-kali.
Atau mungkin berlaku musiman?.
Artinya, produk yang kita cari itu berpeluang untuk repeat order atau hanya order satu kali saja.
Langkah ini mungkin lebih ke pemasaran, tapi ini juga penting buat kamu pelajari.
Jadi kamu harus pahami sifat produknya, apakah one time atau recurring.
Jika recurring, maka peluang untuk mendapatkan repeat order dari pembeli yang sama sangat berpeluang besar. Sebaliknya jika produknya one time maka peluang kecil untuk mendapatkan repeat order dari pembeli yang sama.
Ya mungkin itu sih untuk poin ke empat dari cara menemukan produk berkualitas.
Saran saya untuk poin yang ke empat ini:
Simpan & kelola semua kontak konsumen yang sempat menanyakan produk kamu.
Kesimpulan dari cara menemukan produk berkualitas dari langkah pertama hingga empat adalah:
  1. Kepada siapa kamu akan melakukan penjualan? (Target pasar)
  2. Bagaimana cara kamu menarik perhatian calon konsumen? (Marketing/Pemasaran)
  3. Apa yang akan kamu jual? (Produk)

Pertimbangkan Harga & Margin Produk.

Hasil gambar untuk harga terjangkau

Selanjutnya, kamu harus mempertimbangkan kelas harga produk seperti apa yang kamu inginkan? Produk yang memiliki harga puluhan ribu, ratusan ribu, jutaan, atau mungkin milyaran rupiah bahkan dollar?
Tentukan sendiri ya.
Tapi jangan mencoba kelas harga atas sebelum kelas harga bawah kamu taklukan.
Ikuti naluri hati, jika nyaman dengan kelas harga bawah ya nikmatin aja dulu. Jangan karena iming-iming keuntungan yang besar kamu ikut-ikut an orang yang bermain didalamnya. Dan kamu belum memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk bermain didalamnya.
Dan yang pastinya jika kamu menjual suatu produk, kamu harus mendapatkan margin/keuntungan dari setiap penjualannya. Minimal kamu harus mendapatkan margin/keuntungan dari setiap penjualannya sebesar Rp.50.000.
Saran minimum margin dari saya sih Rp.100.000 hingga Rp.250.000 dari setiap penjualannya.
Ya mungkin itu yang bisa dibahas untuk poin empat.
Tentukan dan pertimbangkan sebaik-baiknya harga & margin produk.
Tapi ingat, jangan sampai kamu menaikkan harga jual produk dari harga normal pasaran untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. Jatuhnya nanti produk yang kamu jual gak laku-laku karena harga lebih tinggi dari harga normal jual di pasaran.
Untuk mendapatkan keuntungan yang sesuai kamu inginkan, kamu bisa cari produk yang memiliki harga abu-abu. Dengan produk seperti itu, kamu bisa menentukan harga sekaligus margin sesuai keinginan kamu sendiri.
Ada gak ya? Cari aja sendiri… Pasti ada.

Pilih Media Pemasaran yang Tepat.

Hasil gambar untuk media pemasaran

Target pasar sudah ada?, Produk sudah ada?, langkah selanjutnya kamu harus bisa memilih media pemasaran yang tepat.
Sebagaimana yang sudah kita ketahui, terdapat beberapa media pemasaran yang bisa kita gunakan untuk memasarkan produk.
Diantaranya yang kita pelajari di Sintesa yaitu melalui website pribadi dengan mengandalkan ilmu SEO (ranking pencarian google) dan melalui fitur berbayar di google ads.
Terus apa yang kita pahami dari poin ini?
Tidak semua produk cocok dan tepat di media pemasaran tertentu. Bisa jadi suatu produk lebih laris melalui media pemasaran lainnya dibanding melalui SEO.
Sehingga kamu harus tepat dalam memilih media pemasaran untuk memperkenalkan produk kamu ke para calon konsumen kamu.
Pilih media pemasaran yang tepat.

Hindari Kriteria Produk Berikut :

Hasil gambar untuk stop

Setelah kamu lalui langkah-langkah cara menemukan produk berkualitas tadi, kamu juga harus menghindari kedua kriteria produk berikut.
  • Produk Hoax
Contoh produk yang memiliki kriteria produk hoax adalah produk-produk yang berbau mistis bahkan kesyirikan kepada Allah SWT.
Contoh Bambu pethuk atau pring pethuk dan bulu perindu.
Itu mungkin yang saya tahu terkait contoh produk yang berkriteria produk hoax.
  • Produk Trend Jangka Pendek
Kriteria produk selanjutnya yang harus kamu hindari yaitu produk trend-trend an (jangka pendek).
Contohnya di dunia jajanan kuliner, yang sempat viral dalam waktu yang sangat singkat adalah es kepal viral milo.
Jika kamu menginginkan berjualan suatu produk yang memiliki jangka waktu yang panjang, itu artinya kamu harus menghindari kriteria produk trend jangka pendek.